Kenalkan nama gue Bintang Putra Octaviansyah, orang tua dan temen-temen gue biasanya manggil gue Bintang karena gue selalu jadi bintang kelas selama masih duduk dibangku sekolah sampai sekarang. Oya umur gue 19 tahun dan sekarang sedang melanjutkan study di Perguruan Tinggi ternama di Jakarta dengan jurusan TI. Menurut orang-orang, gue itu freak banget soalnya setiap hari pasti kerjaannya belajar sama ngoding jarang melakukan interaksi dengan orang lain. Ngobrol paling seperlunya dan dandanan gue juga cupu abis untuk ukuran laki-laki yang mempunyai wajah good looking.
Hanya beberapa dari teman sekelas gue aja yang mau berteman sama gue, salah satunya Stefany Dwi Lesmana yang sering dipanggil Stefany. Sebenarnya gue memendam rasa terhadap Stefany, tapi gue sadar diri karena gue itu cowo cupu yang kejaannya cuma belajar sama ngoding, mana mungkin Stefany yang cantik dan modis itu mau menjadikan gue pacarnya. Tapi agak aneh sih, kenapa Stefany seorang primadona kampus mau berteman dengan cowo cupu kaya gue.
Mungkin atas dasar itulah Jody Setiawan selalu membully gue kalo gue lagi jalan atau ngobrol bareng sama Stefany. Jody itu adalah anak dari pemilik yayasan kampus dimana gue sedang kuliah sekarang. Perlu kalian tau juga Jodi merupakan pacar Stefany dan dia tidak senang jika melihat ada cowo yang dekat dengan pacarnya itu. Apalagi cowo itu adalah gue yang notabene adalah cowo kutu buku yang paling cupu di kampus.
Setiap ngerjain gue pasti dia dibantu oleh kedua orang temannya Fadhli dan Tian. Gue pernah dikunciin dikamar mandi sama Jody dan teman-temannya itu, kacamata gue juga pernah dirusakin sama dia. Pokoknya Jody itu akan ngelakuin hal-hal yang kejam deh kalo gue masih deket dengan Stefany.
Oleh karena itu gue mulai menghindari Stefany perlahan-lahan karena gue udah bosen dikerjain sama Jody dan teman-temannya itu. Ketika Stefany mengajak gue untuk makan bareng atau belajar bersama pasti gue menolaknya dengan alasan yang mungkin bisa membuatnya bertanya-tanya. Menyadari kalo gue menghindar terus darinya, Stefany mengajak gue berbicara disuatu tempat untuk mencari tahu alasan kenapa gue menghindar darinya. Karena gue ingin menjaga perasaan Stefany dan tidak ingin dia kecewa terhadap sikapnya Jody terhadap gue, Gue berkelit kalo gue menghindarinya memang karena gue sedang sibuk dengan urusan gue akhir-akhir ini. Tanpa gue sadari ternyata Jody melihat percakapan gue dengan Stefany ini dan tamatlah riwayat gue.
Keesokan harinya gue diiket dipohon yang letaknya disamping parkiran mobil. Jody nyoret-nyoret muka gue dengan lipstick dan menyangkutkan tas gue diatas pohon. Ketika Jody sedang berusaha untuk melepas baju gue, Stefany lewat dan datang menghampiri untuk menolong gue. Akhirnya Stefany tahu, ternyata gue menghindarinya akhir-akhir ini karena takut dikerjain oleh Jody. Menyadari hal itu akhirnya Stefany memutuskan hubungannya dengan Jody karena dia tidak ingin mempunyai pacar yang sifatnya kasar seperti itu.
Sadar kalo sekarang Stefany sudah tidak memiliki hubungan dengan Jody, gue mencoba untuk merubah penampilan gue agar Stefany tertarik dengan gue. Stefany agak kaget melihat penampilan gue sekarang yang terlihat seperti model. Menurut dia, gue ga perlu merubah penampilan seperti itu agar dia suka sama gue karena alasan utama dia berteman dengan gue karena gue itu baik dan pintar. Dan dia sebenarnya juga menyimpan rasa dengan gue. Karena statusnya sekarang yang sudah single akhirnya gue memberanikan diri untuk menembak Stefany dan akhirnya sekarang kita jadian.
Motto : Semua keinginan, impian dan cita" akan terwujud jika berusaha semaksimal mungkin dan berdoa.
Jika tidak terwujud jangan bersedih karena pasti ada jalan yang lebih baik :D
0 comments