I. Apa itu Open Source ?
Seiring dengan perkembangan zaman
saat ini, menuntut kita untuk selalu terus mengikuti perkembangan teknologi
yang serba canggih. Mulai dari kebutuhan sehari-hari seperti makanan, minuman,
peralatan elektronik semua dikemas secara canggih serta mudah dalam
penggunaannya. Hal ini juga terus terjadi pada perkembangan software. Pada
prses pembuatan suatu aplikasi dibutuhkan suatu software yang berkualitas.
Begitu banyak pilihan software yang dapat digunakan untuk pembuatan suatu
aplikasi merupakan suatu pilihan pembuat aplikasi itu sendiri. Salah satu
pilihan software itu adalah Open Source Software. Kini, Open Source Software
semakin banyak diminati oleh berbagai kalangan.
Menurut David Wheeler, secara
umum program yang dinamakan Open Source Software adalah program yang lisensinya
memberi kebebasan kepada pengguna menjalankan program utuk apa saja,
mempelajari dan memodifikasi program dan mendistribusikan penggandaan prgram
asli atau yang sudah dimodifikasi tanpa harus membayar royalti kepada
pengembang sebelumnya. Open Surce Software, menurut Esther Dyson (1998),
didefinisikan sebagai perangkat lunak yang dikembangkan secara gotong-royong
tanpa koordinasi resmi, menggunakan kode program yang tersedia secara bebas,
serta didistribusikan melalui internet.
OSS identik dengan Free Software.
Perlu digarisbawahi, definisi free di sini bukan berarti gratis, namun free di
sini berarti bebas. Bebas ini dijabarkan menjadi 4 buah, yaitu :
- Kebebasan untuk menjalankan programnya untuk tujuan apa saja.
- Kebebasan untuk mempelajari bagaimana program itu bekerja serta dapat disesuaikan dengan kebutuhan anda. Akses pada kode program merupakan suatu prasyarat.
- Kebebasan untuk menyebarluaskan kembali hasil salinan perangkat lunak tersebut sehingga dapat membantu sesama.
- Kebebasan untuk meningkatkan kinerja program dan dapat menyebarkannya ke khalayak umum sehingga semua menikmati keuntungannya. Akses pada kode program merupakan suatu prawyarat juga.
II.
Keuntungan Open Source Software
Sisi pengguna:
- Gratis
- Pengguna dapat terlibat dalam pengembangan program karena memiliki source code nya
- Respon yang baik dari pemakai sehingga bug dapat ditemukan dan diperbaiki dengan lebih cepat.
- Seluruh komunitas mau dan dapat membantu untuk membuat software menjadi lebih baik
- Tidak ada biaya iklan dan perawatan program
- Sebagai sarana untuk memperkenalkan konsep
Linux adalah sebuah contoh yang
bagus. Banyak sistem operasi yang berusaha meniru kisah sukses Linux, tetapi
Linux tetap yang paling sukses hingga saat ini. Aspek positif dari Open Source
adalah penerimaan yang luas untuk software yang benar-benar bagus.
Beberapa karakteristik yang
menyebabkan Open Source model mendapatkan keuntungan :
a. Ketersedian source code dan
hak untuk memodifikasi
Ini merupakan hal yang penting.
Hal ini menyebakan perubahan dan improvisasi pada produk software. Selain itu,
hal ini memunculkan kemungkinan untuk meletakan code pada hardware baru, agar dapat
diadaptasi pada situasi yang berubah-ubah, dan menjangkau pemahaman bagimana
sistem itu bekerja secara detail.
b. Hak untuk mendistribusikan
modifikasi dan perbaikan pada code
Hal ini merupakan titik perbedaan
Open Source Software dengan Free Software. Pada kenyataannya, hak
pendistribusian diakui dan merupakan hal yang umum, ini adalah hal yang
berpengaruh bagi sekumpulan developer ( pengembang ) untuk bekerja bersama
dalam project Open Source Software.
c. Hak untuk menggunakan software
Ini merupakan kombinasi dari hak
pendistribusian, menjamin ( jika software cukup berguna ) beberapa user yang
mana membantu dalam menciptakan pasar untuk mendukung dan berlangganan
software. Hal ini juga membantu dalam improvisasi kualitas dari produk dan
improvisasi secara fungsi. Selain itu akan menyebabkan sejumlah user untuk
mencoba produk dan mungkin menggunakannya secara regler.
Berikut ini adalah beberapa
alasan orang membuat software open source :
- Kebutuhan. Software-software open source biasanya dikembangkan karena kebutuhan si pembuatnya. Dalam papernya yang berjudul “The Cathedral and the Bazaar” [Eri00], Eric S. Raymond, menjelaskan secara rinci bagaimana ia mengembangkan software fetchmail, yang disebabkan oleh tiadanya software yang sesuai dengan kebutuhannya. Pengembangan fetchmail juga dimaksudkan untuk menguji beberapa buah teori dalam rekayasa perangkat lunak yang didasarkan pada pengamatannya terhadap Linux.
- Kepuasan. Banyak programer mengembangkan software karena mereka mencintainya dan hal tersebut merupakan pengungkapan intelektualitas mereka. Tanpa melakukan pengkodean, programer merasa dirinya tidak lengkap sebagai manusia.
- Popularitas. Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa beberapa orang membuat software open source demi popularitas. Dengan makin banyaknya software yang ditulisnya maka seseorang akan merasa lebih dihargai oleh sejawatnya.
- Uang. Dengan menulis software-software open source maka seseorang dapat meningkatkan nilai dirinya bila nanti direkrut oleh perusahaan-perusahaan. Selain itu, bila software yang dikembangkannya banyak dibutuhkan oleh perusahaan-perusahaan, pembuat software tersebut dapat saja mendirikan sebuah perusahaan untuk memberikan pelayanan bagi perusahaan. Contoh hal ini adalah Eric Allman yang mendirikan perusahaan Sendmail Inc. untuk memberikan pelayanan tambahan bagi mereka yang menggunakan Sendmail.
III. Kerugian Open Source Software
Pengembangan software berbasiskan
open source selain memberikan beberapa buah keuntungan sebagaimana yang telah
disebutkan di bagian terdahulu , softwate open source juga mempunyai kerugian :
- Dengan banyaknya orang yang terlibat dalam pembuatan proyek software tidak menjamin bahwa proyek akan selesai dengan lebih cepat. Ada kemungkinan proyek bahkan tidak dapat terlaksana. Hal ini disebabkan dengan semakin banyaknya orang maka perbedaan akan sering terjadi, oleh karena itu diperlukan seorang pemimpin yang mampu bekerja sama dengan rekan-rekannya yang lain untuk membuat suatu arahan yang jelas tentang proyek.
- Menurut Alan Cox dalam papernya “Cathedrals, Bazaars and the Town Council” [Ala98], permasalahan akan muncul ketika tibanya banyak orang yang tidak paham dan mereka mulai mengemukakan opininya, bukan memberikan kodenya. Mereka berdebat tentang hal-hal yang tidak berguna. Hal ini tentu saja akan sangat merugikan karena perdebatan tersebut tidak akan menghasilkan apa-apa.
- Konflik di antara para pengembang. Terkadang dalam model open source sebagaimana juga terjadi dalam model pengembangan ilmiah, terjadi konflik antara para pengembang. Hal ini dapat terjadi bila satu atau beberapa pengembang merasa tidak puas dengan pengembang lainnya, baik dalam hal pencapaian ataupun masalah-masalah teknis dalam proyek yang sedang mereka kerjakan. Bilamana hal ini telah terjadi dapat mengakibatkan tertundanya proyek yang sedang mereka kerjakan, bahkan tidak tertutup kemungkinan proyek tersebut menjadi gagal.
- Fragmentasi. Dengan tersedianya kode sumber untuk setiap aplikasi, maka seseorang dapat saja merubah sebagian kode sumber asli dan mengeluarkan aplikasi yang sama dengan nama baru atau mengeluarkan aplikasi sama dengan versi baru.
- Ketergantungan pada satu orang pemimpin. Proyek-proyek open source biasanya dimulai oleh satu atau beberapa orang, sehingga ketergantungan menjadi sangat tinggi. Dengan berlalunya waktu, para pemimpin tersebut mungkin menjadi bosan, burn-out, dipekerjakan oleh organisasi lain. Akibatnya proyek-proyek yang mereka tangani dapat menjadi tertunda atau bahkan mungkin hilang.
- Penjiplakan. Dengan tersedianya kode sumber bagi setiap software, tidak tertutup kemungkinan ada pihak-pihak yang memanfaatkan hal tersebut demi kepentingan dirinya, misalnya saja seorang mahasiswa ilmu komputer mendapat tugas untuk membuat suatu program, ia kemudian mencarinya di Internet dan mendapatkan versi open sourcenya. Lalu ia memodifikasi sedikit program tersebut dan menyerahkan pada dosennya untuk dinilai. Bila dosen tidak waspada maka program tersebut akan lolos dan si mahasiswa akan mendapat nilai dengan mudah dan tidak adil bagi mahasiswa yang membuatnya sendiri.
IV.
Lisensi dari Open Source Software
Beberapa lisensi umum pada open
source software yaitu :
a. BSD ( Berkeley Software
Distribution )
b. GPL ( GNU General Public Licence
)
Ini adalah lisensi bagi software
yang bernaung dalam distribusi GNU Project. Saat ini masih dapat kita jumpai /
menemukan banyak software yang tidak berkaitan dengan GNU Project. GPL secara
hati-hati didesain untuk mempromosikan produk dari free software dan karena
itu, secara eksplisit melarang beberapa tindakan pada software yang dapat
merusak integrasi dari GPL software pada program proprietary ( kepemilkan ).
GPL berdasar pada UU Internasional yang menjamin pelaksanaannya. Karakterisitik
utama dari GPL meliputi pendistribusian, tapi hanya jika souce code itu
tersedia dan juga dijamin; serta mengijinkan pendistribusian source;
mengijinkan modifikasi tanpa pembatasan dan integrasi lengkap dengan software
lain.
c. MPL ( Mozilla Public Licence )
Ini adalah lisensi yang dibuat
oleh Netscape dalam mendistribusi code dari Mozilla, versi baru dari navigator
jaringan. respek yang miripengan GPL tetapi lebih berorientasi pada perusahaan
level enterprise.
d. Lainya seperti : Qt ( oleh
Troll-Tech ), X Consortium dll
Referensi :
sama-sama :)
BalasHapusisi blognya sangat bagus kak makasih
BalasHapusSusu formula